Buku; Islam and Sustainable Development



Pengantar
Refleksi dan Perjalanan Pribadi: Mencari wawasan


Gelombang demokrasi dan kebangkitan Arab di Timur Tengah / Afrika Utara yang dimulai di Tunisia dan Mesir pada awal 2011 menggambarkan gambar baru dari bagian dunia ini. Ini juga membawa harapan dan optimisme baru bahwa transformasi dan pembaharuan adalah hukum alam dan sosial yang perlu dimanfaatkan untuk berkontribusi pada wacana baru dan mimpi baru. 

Acara-acara yang berkembang ini menginformasikan imperatif rasional baru untuk inovasi sosial dan membantu membentuk paradigma baru keberlanjutan yang berakar di tanah, budaya dan ekologi lokal. Kebangkitan di dunia Arab didorong dan didorong oleh keinginan untuk keadilan, martabat dan pembangunan berkelanjutan. 

Buku ini adalah upaya untuk menetapkan adegan untuk paradigma baru untuk keberlanjutan yang diinformasikan oleh pandangan dunia Islam. Motto gerakan sosial, ‘orang ingin mengubah rezim’, adalah langkah pertama dalam perjalanan panjang menuju peradaban manusia yang berkelanjutan yang dipandu oleh keadilan yang lama ditunggu-tunggu (adl), keindahan batin / luar (ihsan), modal sosial (arham) dan masyarakat tanpa korupsi. (fasad). Buku ini membahas empat pilar keberlanjutan.

Kisah buku ini dimulai selama perjalanan pertama saya ke Yaman pada tahun 2004 selama karir profesional saya dengan IUCN – International Union for Conservation of Nature – sebagai direktur regional di Timur Tengah. Tujuh tahun bekerja dengan IUCN di Timur Tengah membuka mata saya untuk perspektif baru pengembangan dan keberlanjutan dan bekerja dengan masyarakat sipil, lembaga penelitian, donor dan pemerintah. 

Dalam misi pertama saya ke Yaman, saya bertemu dengan pengalaman pribadi yang memaksa saya untuk merenungkan masa depan pengembangan di wilayah Arab. Sementara saya berjalan-jalan di kota tua Sanaa di mana seseorang menyaksikan peradaban awal dengan campur tangan yang terbatas dari dunia modern, pasar lama penuh dengan kehidupan dan dinamika yang tidak terlihat di kota mana pun. 

Di sebuah toko kecil dengan tiga langkah di bawah tingkat jalan, ada seekor unta dengan matanya tertutup di bawah kain dan berkeliaran mengelilingi kilang batu untuk menggiling biji-bijian. Ketika seekor unta selesai mengerjakan tugas itu, pemilik toko membalasnya.

dengan beberapa sayuran. Saya terkejut oleh banyaknya gambar dan pikiran yang menaklukkan pikiran saya; ini adalah analogi yang tepat dari pola perkembangan kita saat ini di dunia Arab. Kita hanya kehilangan kompas, penglihatan (basar) dan wawasan kita (baseera). 

Namun, dunia berkembang di Selatan dihargai oleh berbagai lembaga bantuan internasional dengan program-program yang dalam beberapa kasus dapat mempromosikan ketergantungan dan merusak sumber daya manusia, sosial dan alam.

Judul Buku: Islam and Sustainable Development
Author: Odeh Rashed al-JayyOusi
Penerbit: Gower Publishing Limited 
Format: PDF

Download Via G-Drive di Link 1 I Link 2

Post a Comment

Previous Post Next Post