Teuku Murdani
Dosen Prodi Pengembangan Masyarakat Islam
Pengorganisasian telah lama dianggap sebagai salah satu
elemen kunci dalam mendorong organisasi aksi sosial. Dalam konteks sosial,
politik, dan komunitas, pengorganisasian adalah alat penting yang mampu
menyatukan individu-individu dengan tujuan bersama untuk menciptakan perubahan
yang signifikan.
Ramai para ahli dan akademisi menekankan pentingnya
pengorganisasian sebagai motor penggerak perubahan sosial. Saul Alinsky,
seorang pemikir dan aktivis terkemuka, mendefinisikan pengorganisasian sebagai
arsitek dan insinyur imajinatif yang mampu merancang struktur organisasi yang
membawa perubahan nyata di masyarakat.
Dalam pandangannya, pengorganisasian bukan hanya soal
strategi atau metode, tetapi juga tentang visi dan potensi untuk mewujudkan
peluang perubahan tanpa terikat oleh batasan geografis atau kepentingan
konstituensi tertentu (Alinsky, 1971).
Namun, ada kritik terhadap definisi Alinsky yang menunjukkan
adanya potensi kontrol dan demagogi yang tersembunyi di dalam konsep
pengorganisasian ini. Aro Novitz (1964) misalnya, mengingatkan bahwa
pengorganisasian yang memiliki kekuatan besar juga bisa digunakan untuk tujuan
yang manipulatif atau otoriter.
Meskipun demikian, baik Alinsky maupun kritikusnya sepakat
bahwa pengorganisasian adalah aktor yang kuat dalam setiap bentuk organisasi
aksi sosial dan layak menjadi subjek investigasi lebih lanjut.
Perkembangan Seorang Organisator
Individu yang terlibat dalam pengorganisasian seringkali
terjun ke dalam peran ini dengan alasan yang kompleks. Meskipun gaji yang
rendah, jam kerja panjang, dan tekanan besar untuk mencapai tujuan dengan
sumber daya yang terbatas, banyak orang tetap memilih untuk menjadi
organisator.
Hal ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa seseorang memilih
untuk berkarier sebagai organisator di tengah tantangan-tantangan tersebut?
Jawabannya seringkali merupakan kombinasi dari faktor-faktor
yang disengaja dan kebetulan. Dalam banyak kasus, ada perkembangan pribadi yang
bisa menjadi prediktor kuat apakah seseorang akan memilih pengorganisasian
sebagai karier. Faktor-faktor ini bervariasi untuk setiap individu, tetapi
seringkali berkaitan dengan pengalaman pribadi mereka terhadap ketidakadilan
sosial, latar belakang keluarga yang aktif secara politik, serta paparan
terhadap aktivisme sosial sejak usia dini.
Salah satu pola umum yang sering muncul adalah keterlibatan
keluarga dalam politik atau aktivisme sosial. Banyak organisator melaporkan
bahwa mereka tumbuh dalam lingkungan di mana anggota keluarga terlibat dalam
gerakan sosial, dan ini membentuk pandangan dunia mereka sejak dini. Mereka
belajar dari keluarga mereka tentang ketidakadilan sosial, masalah ekonomi, dan
ketidaksetaraan, yang kemudian melegitimasi dorongan mereka untuk aktif secara
sosial dan politik di kemudian hari.
Namun, paparan keluarga saja seringkali tidak cukup untuk
menentukan pilihan karier ini. Pengalaman tambahan dalam kehidupan, seperti
terlibat dalam gerakan mahasiswa, menjadi saksi ketidakadilan secara langsung,
atau bekerja bersama organisasi sosial, seringkali berfungsi sebagai
katalisator penting yang membentuk keputusan untuk terjun dalam
pengorganisasian.
Tantangan dalam Pengorganisasian
Menjadi seorang organisator bukanlah tugas yang mudah.
Tantangan-tantangan yang mereka hadapi seringkali kompleks dan menuntut. Salah
satu tantangan terbesar adalah keterbatasan sumber daya. Banyak organisasi
sosial beroperasi dengan anggaran yang terbatas, dan para organisator harus
kreatif dalam memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan mereka.
Jam kerja yang panjang dan tekanan untuk mencapai hasil juga menjadi bagian
dari keseharian seorang organisator.
Namun, meskipun tantangan-tantangan ini bisa menjadi
penghalang, para organisator sering menemukan kekuatan dan motivasi dari
komitmen mereka terhadap tujuan yang lebih besar. Mereka seringkali termotivasi
oleh keinginan untuk menciptakan perubahan sosial yang nyata dan berkelanjutan.
Komitmen ini membuat mereka tetap bertahan, bahkan di saat kondisi kerja yang
sulit.
Pengorganisasian dan Pengaruhnya pada Masyarakat
Pengorganisasian memiliki dampak yang signifikan terhadap
masyarakat. Salah satu cara utamanya adalah dengan memberdayakan individu dan
komunitas untuk mengambil peran aktif dalam menentukan nasib mereka sendiri.
Melalui pengorganisasian, masyarakat dapat mengidentifikasi masalah yang mereka
hadapi dan bekerja sama untuk mencari solusi. Ini tidak hanya menciptakan
perubahan di tingkat kebijakan atau sistem, tetapi juga memberikan rasa
kepemilikan dan kontrol terhadap proses perubahan kepada komunitas itu sendiri.
Selain itu, pengorganisasian juga membantu membangun
solidaritas di antara kelompok-kelompok yang mungkin sebelumnya terpecah atau
terpinggirkan. Dengan membawa orang-orang bersama dalam tujuan yang sama,
pengorganisasian menciptakan jaringan solidaritas yang dapat digunakan untuk
mendukung gerakan sosial yang lebih besar.
Peran Visi dalam Pengorganisasian
Salah satu elemen kunci yang membuat pengorganisasian
efektif adalah visi. Pengorganisator yang sukses tidak hanya memobilisasi orang
untuk beraksi, tetapi juga memberikan visi yang jelas tentang apa yang bisa
dicapai. Seperti yang dijelaskan oleh Alinsky, seorang organisator harus
menjadi pembawa visi perubahan dan kemungkinan nyata. Mereka harus mampu
melihat melampaui masalah-masalah saat ini dan membayangkan masa depan yang
lebih baik, serta mampu menginspirasi orang lain untuk percaya bahwa perubahan
tersebut mungkin.
Namun, visi ini harus disertai dengan strategi yang jelas.
Pengorganisator yang sukses adalah mereka yang mampu menerjemahkan visi besar
mereka ke dalam tindakan konkret yang dapat dijalankan oleh komunitas. Ini
termasuk mengembangkan rencana aksi yang realistis, membangun koalisi yang
kuat, dan beradaptasi dengan tantangan yang muncul di sepanjang jalan.
Kesimpulan
Pengorganisasian adalah elemen kunci dalam menciptakan
perubahan sosial. Para organisator, meskipun menghadapi tantangan besar, tetap
terlibat dalam peran ini karena mereka percaya pada visi perubahan yang mereka
bawa. Pengalaman hidup, terutama yang dipengaruhi oleh latar belakang keluarga
dan keterlibatan awal dalam aktivisme sosial, seringkali memainkan peran
penting dalam membentuk keputusan seseorang untuk menjadi seorang organisator.
Di tengah semua tantangan, pengorganisasian tetap menjadi
alat yang kuat untuk memberdayakan komunitas dan menciptakan perubahan yang
signifikan di masyarakat. Melalui pengorganisasian, individu dapat
berkolaborasi untuk menghadapi ketidakadilan dan ketidaksetaraan, sambil
membangun solidaritas yang kuat di antara mereka. Dengan visi yang jelas dan
strategi yang tepat, pengorganisasi mampu memimpin komunitas menuju masa depan
yang lebih adil dan berkelanjutan.
Seiring berjalannya waktu, pengorganisasian akan terus
berkembang sebagai bentuk perlawanan sosial yang penting, memfasilitasi
keterlibatan komunitas dalam menciptakan perubahan yang mereka inginkan.
Seperti yang dikatakan Alinsky, para organisator bukanlah orang yang terikat
pada batasan-batasan tertentu; mereka adalah penggerak perubahan yang
imajinatif dan kreatif, selalu berusaha membawa kemungkinan-kemungkinan baru ke
dalam kenyataan masyarakat yang lebih baik.
apa tantangan terbesar bagi seorang organisator selain keterbatasan sumber daya?
ReplyDeleteupaya yang dilakukan seorang organisator dalam menyelesaikan masalah didalam organisasi baik itu masalah internal maupun eksternal?
ReplyDeleteBagaimana cara menyelesaikan konflik di dalam perorganisasian ketika terjadinya perbedaan pendapa?
ReplyDeleteApakah cuman organisasi aja yg mampu membawa perubahan dalam masyarakat?
ReplyDeletePengorganisasian merupakan inti dari gerakan sosial dan aksi perubahan. Dengan memberikan struktur dan arah bagi individu dan komunitas, pengorganisasian memungkinkan perubahan yang bermakna.
ReplyDeleteBagaimana jika seorang organisator tidak dapat membawa perubahan bagi masyarakat ataupun anggota nya? Apakah ada solusi nya?
ReplyDeleteBagaimana jika seorang organisator tidak dapat membawa perubahan bagi masyarakat ataupun anggotanya? Apakah ada solusinya?
ReplyDeleteBagaimana pengorganisasian dapat memberdayakan komunitas untuk menghadapi ketidakadilan dan ketidaksetaraan?
ReplyDeleteorganisasi adalah alat untuk mencapai tujuan secara komunal, saat ini ada beberapa budaya organisasi yang perlu di benahi bersama-sama, untuk mencegah peminat organisasi turun tiap tahun nya turun
ReplyDeleteApa pentingnya motivasi dan komitmen bagi organisator dan seberapa besar pengaruhnya ?
ReplyDeletePengorganisasian adalah cara yang penting untuk menciptakan perubahan di masyarakat. Meskipun para organisator sering menghadapi banyak tantangan, mereka tetap terlibat karena mereka percaya pada perubahan yang ingin mereka capai. Pengalaman hidup seseorang, terutama yang dipengaruhi oleh keluarga dan keterlibatan awal dalam aktivitas sosial, sering menjadi alasan mengapa seseorang memilih untuk menjadi organisator.
ReplyDelete