T. Murdani, PhD
Sebelum kita berdiskusi lebih jauh tentang pengembangan masyarakat Islam, ada baiknya kita memahami beberapa istilah supaya lebih mudah memahami kontek Pengembangan Masyarakat Islam. Istilah ini akan kita pisah-pisah dan memberikan definisi serta melihat berbagai definisi yang telah di berikan oleh para ahli. Pembahasannya akan bercampur dengan definisi dan teori yang dikembangkan di dunia barat. Hal ini tidak terlepas daripada kesamaan konsep dan tujuan daripada pengembangan itu sendiri yakni menciptakan Human Civilization atau Masyarakat Madani.Istilah-istilah berikut ini sangat penting untuk dipahami karena bila tidak akan menimbulkan kebingungan ketika pembahasan topik pengembangan masyarakat. Untuk mempermudah dalam memahami posisi dan fungsi dari istilah-istilah ini, pembahasan akan dilakukan dalam bentuk diangram.
Diagram.
1. Menggambarkan posisi dan struktur istilah dalam sebuah kegiatan pembangunan
Willis (2011) menjelaskan bahwa bagi banyak orang gagasan atau ide pembangunan berkaitan dengan konsep modernitas. Modernitas dalam arti luasnya berarti kondisi menjadi modern, baru atau terbaru, sehingga gagasan modernitas menempatkan orang dengan fashion yang sesuai dengan waktunya. Namun dalam arti lain pembangunan juga berarti membebaskan masyarakat dari kesusahan dan memiliki hidup yang lebih baik. Sen (2014) menjelaskan bahwa pembangunan merupakan sebuah proses untuk memperluas kebebasan nyata kepada masyarakat dengan memberikan kesempatan untuk bebas dari kemiskinan, tirani, peluang ekonomi yang buruk, perampasan hak sosial yang sistematis, dan intoleransi.
Program pembangunan dilaksanakan di dua tempat yaitu di perkotaan dan di pedesaan. Kedua tempat pembangunan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Pembangunan perkotaan, arah pembangunannya dirancang untuk mengembangkan daerah perkotaan yang kadangkala sudah sangat sesak dengan berbagai bangunan yang tidak mengikuti perencanaan perkotaan, berbeda dengan pembangunan pedesaan, pembangunan perkotaan lebih terfokus kepada perbaikan fasilitas, pembangunan gedung, taman, ruang hijau, dsb.
Sedangkan pembangunan pedesaan lebih dititikberatkan kepada penurunan angka kemiskinan dan mengupayakan kesejahteraan sosialmasyarakatnya. Sesuai dengan agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memperioritas program pembangunan untuk mengurangi kemiskinan terhadap masyarakat dunia dan secara data dan statistik sebagian besar kemiskinan terletak di daerah pedesaan, maka agenda pembangunan pedesaan menjadi sangat penting dalam dalam Sustainable Development Goals. Evans et al. (2015) menjelaskan jumlah kemiskinan di pedesaan adalah sekitar 70% dari populasi dunia.
Program pembangunan dilaksanakan di dua tempat yaitu di perkotaan dan di pedesaan. Kedua tempat pembangunan ini memiliki karakteristik yang berbeda dan tujuan yang berbeda. Pembangunan perkotaan, arah pembangunannya dirancang untuk mengembangkan daerah perkotaan yang kadangkala sudah sangat sesak dengan berbagai bangunan yang tidak mengikuti perencanaan perkotaan, berbeda dengan pembangunan pedesaan, pembangunan perkotaan lebih terfokus kepada perbaikan fasilitas, pembangunan gedung, taman, ruang hijau, dsb.
Sedangkan pembangunan pedesaan lebih dititikberatkan kepada penurunan angka kemiskinan dan mengupayakan kesejahteraan sosialmasyarakatnya. Sesuai dengan agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memperioritas program pembangunan untuk mengurangi kemiskinan terhadap masyarakat dunia dan secara data dan statistik sebagian besar kemiskinan terletak di daerah pedesaan, maka agenda pembangunan pedesaan menjadi sangat penting dalam dalam Sustainable Development Goals. Evans et al. (2015) menjelaskan jumlah kemiskinan di pedesaan adalah sekitar 70% dari populasi dunia.
Sutiyo, & Maharjan (2017) lebih lanjut menjelaskan secara terperinci bahwa daerah pedesaan adalah wilayah yang secara ekologis terdiri dari padang rumput, hutan, gunung, dan pemukiman yang tersebar dimana bentuk kegiatan ekonomi adalah bertani, memelihara ternak, dan menyiratkan tingginya insiden kemiskinan. Pembangunan pedesaan pada dasarnya adalah tentang membawa perubahan positif kepada kelompok orang dalam komunitas pedesaan (Buller dan Wright, 1990 dalam McAreavery, 2009). Salah satu strategi dalam mengembangkan daerah pedesaan adalah melalui program pengembangan masyarakat. “Pengembangan masyarakat adalah proses di mana orang berkumpul untuk mengambil tindakan atas apa yang penting bagi mereka (SCDC, 2019).”
Untuk mencapai target tersebut, pengembangan masyarakat sangat penting untuk mengadopsi strategi atau pendekatan seperti pemberdayaan, pengembangan kapasitas, partisipasi dan pelibatan masyarakat dalam setiap kegiatan pembangunan. Pemberdayaan adalah proses meningkatkan kapasitas individu atau kelompok untuk membuat pilihan yang bertujuan untuk mengubah pilihan itu menjadi tindakan dan hasil yang diinginkan (Alsop et al. 2005). Salah satu aspek yang sangat penting dalam program pemberdayaan adalah pengembangan kapasitas.
Eade (1997) menjelaskan bahwa pengembangan kapasitas adalah proses penguatan kemampuan orang untuk membangun kapasitas mereka agar menyadari akan nilai-nilai di sekitar mereka dan mampu mengatur prioritas dan bertindak bersama secara sistematis. Partisipasi masyarakat adalah komponen penting dari pemberdayaan dan pembangunan kapasitas. Paul (1987) berpendapat bahwa partisipasi masyarakat adalah proses aktif di mana kelompok penerima manfaat berpartisipasi dalam mendirikan dan melaksanakan proyek pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dalam hal pendapatan, pertumbuhan pribadi, kemandirian atau nilai-nilai lain sesuai dengan kemampuan mereka.
Istilah-istilah penting untuk dipahami;
Pembangunan Perkotaan adalah pembangunan yang mencakup pengembangan infrastruktur untuk pendidikan, kesehatan, keadilan, limbah padat, pasar, perkerasan jalan dan perlindungan warisan budaya. Konstruksi ini biasanya merupakan bagian dari program sektor tertentu, termasuk langkah-langkah peningkatan kapasitas. Menurut Wheeler & Beatley (Eds.). (2014) pembangunan perkotaan berkaitan erat untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat kota seperti penggunaan energi, pengaturan limbah, polusi, dan emisi gas rumah kaca yang biasanya dihasilkan dari konsumsi masyarakay perkotaan.
Pengembangan Masyarakat adalah proses di mana orang bersatu dalam mengambil tindakan kolektif dan menyelesaikan masalah bersama mereka. Menurut Phillips & Pittman (Eds.). (2014) pengembangan masyarakat adalah sebuah upaya terencana untuk menghasilkan aset yang meningkatkan kapasitas penghuni untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Aset ini dapat mencakup beberapa bentuk modal masyarakat: fisik, manusia, sosial, keuangan, dan lingkungan.
Pengembangan Kapasitas, "Kapasitas" adalah kata yang berarti kemampuan seseorang untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu. Chaskin (2001) mendefinisikan kata kapasitas menyiratkan ide-ide baik kemampuan untuk menyimpan dan menyimpan dan kemampuan pikiran dan tindakan. Jika kata kapasitas terkait dengan suatu komunitas, maka akan menggambarkan kemampuan komunitas untuk bertindak dengan cara tertentu, memiliki kemampuan atau kemampuan khusus untuk melakukan hal-hal tertentu. Kapasitas adalah konsep yang dapat diartikan dalam berbagai cara dan bidang
Partisipasi Masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam sebuah program pembangunan yang ada di daerah mereka. Blackburn, Chambers & Gaventa (2018, p. 1) menjelaskan bahwa partisipasi adalah tentang membangun kemitraan dan kepemilikan dari bawah ke atas. Partisipasi yang kuat bagi pemangku kepentingan akan meningkatkan kinerja berbagai program di lapangan.
Pelibatan Masyarakat adalah proses apa pun yang melibatkan masyarakat dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan dan menggunakan input masyarakat untuk membantu dalam membuat keputusan. Menurut Mosman Council (2009) pelibatan masyarakat merupakan proses dimana masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya diinformasikan tentang dan / atau diundang untuk berkontribusi, melalui konsultasi atau keterlibatan, baik dalam menyusun proposal atau perubahan kebijakan yang berkaitan dengan layanan publik, acara, rencana strategis, masalah, proyek dan sejenisnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses memberikan kekuatan atau mentransfer kekuatan kepada individu atau sekelompok orang sehingga mereka dapat mengendalikan dan mengelola kehidupan mereka sendiri. Berger dan Neuhaus (1977) menyebutkan bahwa pemberdayaan pada tingkat individu adalah proses di mana individu mendapatkan kekuatan dan kontrol atas kehidupan mereka dan pemahaman kritis terhadap lingkungan mereka.
Istilah-istilah penting untuk dipahami;
|
Development |
pembangunan/pengembangan |
|
Rural
development |
Pengembangan
Pedesaan |
|
Urban
development |
Pembangunan
perkotaan |
|
Community
Development |
Pengembangan
Masyarakat |
|
Community
capacity building |
Pengembangan
kapasitas masyarakat |
|
Community
participation |
Partisipasi
masyarakat |
|
Community
Engagement |
Pelibatan
masyarakat |
|
Community
Empowerment |
Pemberdayaan
masyarakat |
Pembangunan adalah sebuah usaha untuk membuat hidup semua orang lebih baik.
Pengembangan Pedesaan adalah sebuah kegiatan pembangunan yang dilakukan di pedesaan dengan tujuan untuk merubah kehidupan sekelompok orang atau komunitas yang tinggal di pedesaan kearah positif (McAreavery, 2009).Pembangunan Perkotaan adalah pembangunan yang mencakup pengembangan infrastruktur untuk pendidikan, kesehatan, keadilan, limbah padat, pasar, perkerasan jalan dan perlindungan warisan budaya. Konstruksi ini biasanya merupakan bagian dari program sektor tertentu, termasuk langkah-langkah peningkatan kapasitas. Menurut Wheeler & Beatley (Eds.). (2014) pembangunan perkotaan berkaitan erat untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat kota seperti penggunaan energi, pengaturan limbah, polusi, dan emisi gas rumah kaca yang biasanya dihasilkan dari konsumsi masyarakay perkotaan.
Pengembangan Masyarakat adalah proses di mana orang bersatu dalam mengambil tindakan kolektif dan menyelesaikan masalah bersama mereka. Menurut Phillips & Pittman (Eds.). (2014) pengembangan masyarakat adalah sebuah upaya terencana untuk menghasilkan aset yang meningkatkan kapasitas penghuni untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Aset ini dapat mencakup beberapa bentuk modal masyarakat: fisik, manusia, sosial, keuangan, dan lingkungan.
Pengembangan Kapasitas, "Kapasitas" adalah kata yang berarti kemampuan seseorang untuk melakukan atau menghasilkan sesuatu. Chaskin (2001) mendefinisikan kata kapasitas menyiratkan ide-ide baik kemampuan untuk menyimpan dan menyimpan dan kemampuan pikiran dan tindakan. Jika kata kapasitas terkait dengan suatu komunitas, maka akan menggambarkan kemampuan komunitas untuk bertindak dengan cara tertentu, memiliki kemampuan atau kemampuan khusus untuk melakukan hal-hal tertentu. Kapasitas adalah konsep yang dapat diartikan dalam berbagai cara dan bidang
Partisipasi Masyarakat adalah keikutsertaan masyarakat dalam sebuah program pembangunan yang ada di daerah mereka. Blackburn, Chambers & Gaventa (2018, p. 1) menjelaskan bahwa partisipasi adalah tentang membangun kemitraan dan kepemilikan dari bawah ke atas. Partisipasi yang kuat bagi pemangku kepentingan akan meningkatkan kinerja berbagai program di lapangan.
Pelibatan Masyarakat adalah proses apa pun yang melibatkan masyarakat dalam pemecahan masalah atau pengambilan keputusan dan menggunakan input masyarakat untuk membantu dalam membuat keputusan. Menurut Mosman Council (2009) pelibatan masyarakat merupakan proses dimana masyarakat dan pihak berkepentingan lainnya diinformasikan tentang dan / atau diundang untuk berkontribusi, melalui konsultasi atau keterlibatan, baik dalam menyusun proposal atau perubahan kebijakan yang berkaitan dengan layanan publik, acara, rencana strategis, masalah, proyek dan sejenisnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses memberikan kekuatan atau mentransfer kekuatan kepada individu atau sekelompok orang sehingga mereka dapat mengendalikan dan mengelola kehidupan mereka sendiri. Berger dan Neuhaus (1977) menyebutkan bahwa pemberdayaan pada tingkat individu adalah proses di mana individu mendapatkan kekuatan dan kontrol atas kehidupan mereka dan pemahaman kritis terhadap lingkungan mereka.
Tags:
Akademik


Menurut Wheeler & Beatley (2014), isu-isu apa saja yang menjadi fokus pembangunan perkotaan?
ReplyDeleteMenurut Wheeler dan Beatley (2014), pembangunan perkotaan berkelanjutan berfokus pada sejumlah isu penting yang saling berkaitan antara aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi.
DeletePertama, mereka menyoroti isu pertumbuhan kota yang tidak terkendali atau urban sprawl. Kota yang berkembang tanpa perencanaan justru menimbulkan masalah baru seperti kemacetan, polusi, dan hilangnya ruang terbuka hijau. Karena itu, pembangunan harus diarahkan agar kota tumbuh secara terencana dan efisien.
Kedua, mereka menekankan pentingnya perlindungan lingkungan dan keberlanjutan ekologis. Pembangunan kota harus menjaga kualitas udara, air, dan tanah, serta mengurangi dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan energi terbarukan dan sistem transportasi ramah lingkungan.
Ketiga, Wheeler dan Beatley menyoroti pentingnya desain kota yang layak huni dan berorientasi pada manusia. Artinya, kota harus nyaman bagi pejalan kaki, ramah bagi semua kalangan, serta memiliki ruang publik yang sehat dan aman. Selanjutnya, mereka juga menekankan keadilan sosial dan akses terhadap hunian yang layak. Pembangunan kota tidak boleh hanya berpihak pada kelompok tertentu, melainkan harus memastikan semua warga memiliki kesempatan yang sama untuk menikmati fasilitas kota. Selain itu, penguatan ekonomi lokal dan ketahanan komunitas juga menjadi fokus utama. Kota yang berkelanjutan harus mampu menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung ekonomi kreatif, dan mempersiapkan masyarakat menghadapi krisis. Dan yang terakhir, Wheeler dan Beatley menekankan pentingnya partisipasi publik dan tata kelola yang baik. Masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan kota agar keputusan yang diambil benar-benar mencerminkan kebutuhan bersama.
Jadi secara keseluruhan, menurut Wheeler & Beatley, pembangunan kota yang berkelanjutan bukan hanya membangun fisik kota, tetapi juga membangun kehidupan sosial yang adil, lingkungan yang sehat, dan tata kelola yang partisipatif.
Menurut Wheeler & Beatley (2014), isu-isu yang menjadi fokus pembangunan perkotaan meliputi penggunaan energi, pengaturan limbah, polusi, dan emisi gas rumah kaca yang biasanya dihasilkan dari konsumsi masyarakat perkotaan. Selain itu, pembangunan perkotaan juga harus menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat kota seperti perumahan, infrastruktur, layanan dasar, dan lingkungan.
DeleteDalam artikel disebut bahwa pembangunan bisa berarti “membebaskan masyarakat dari kemiskinan, tirani, peluang ekonomi yang buruk, perampasan hak sosial yang sistematis, dan intoleransi.” Bagaimana pernyataan ini mengubah pemahaman kita tentang pembangunan?
ReplyDeleteTeks menyebut bahwa konsep pembangunan sering dikaitkan dengan “modernitas” (misalnya menurut Amartya Sen bahwa pembangunan adalah proses memperluas kebebasan nyata kepada masyarakat). Bagaimana konsep “kebebasan nyata” ini dapat diintegrasikan dalam pengembangan masyarakat Islam?
ReplyDeleteJika pemberdayaan masyarakat menekankan pada peningkatan kapasitas dan kemandirian, bagaimana memastikan bahwa proses pemberdayaan tidak justru menciptakan ketergantungan baru terhadap lembaga pendamping atau pemerintah?
ReplyDeleteKonsep partisipasi dan pelibatan masyarakat sangat penting di era sekarang, terutama untuk memastikan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.
ReplyDeleteApakah ada hubungan langsung antara pengembangan pedesaan dan pengembangan masyarakat dalam kerangka pembangunan nasional?
Apa yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat dan bagaimana prosesnya dapat membantu individu mengontrol kehidupan mereka sendiri?
ReplyDeletePemberdayaan masyarakat adalah proses di mana individu dan kelompok dalam masyarakat diberi kemampuan, kesempatan, dan kekuatan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi hidup mereka sendiri. Tujuannya agar masyarakat tidak hanya menjadi penerima bantuan, tetapi juga menjadi pelaku aktif dalam menentukan masa depan mereka.
DeleteProses pemberdayaan masyarakat:
1. Penyadaran (Awareness)
Tahap awal di mana masyarakat diberi pemahaman tentang potensi, hak, dan masalah yang mereka hadapi.
2. Pengkapasitasan (Capacity Building)
Masyarakat dibekali pengetahuan, keterampilan, dan akses agar mampu berbuat sesuatu.
3. Pemberian Akses dan Kesempatan
Pemerintah, lembaga sosial, atau organisasi memberi dukungan berupa modal, sarana, dan kebijakan agar masyarakat bisa beraksi.
4. Kemandirian (Empowerment/Independence)
Tahap akhir di mana masyarakat sudah mampu mengambil keputusan dan mengelola kehidupannya sendiri tanpa bergantung pada pihak luar.
Mengapa pengembangan kapasitas di anggap sebagai aspek penting dalam pemberdayaan masyarakat?
ReplyDeleteMengapa pembangunan pedesaan menjadi fokus utama dalam agenda Sustainable Development Goals (SDGs)?
ReplyDeleteuntuk mengurangi kemiskinan terhadap masyarakat dunia secara data dan statistik sebagian besar kemungkinan terletak di daerah pendesaan maka agenda membangun pendesaan menjadi sangat penting dalam Sustainable Development Goals
DeleteMengapa pengembangan kapasitas di anggap sebagai aspek penting dalam pemberdayaan masyarakat?
ReplyDeleteBerdasarkan teks tersebut, antara pembangunan perkotaan dan pedesaan sangatlah berbeda, di mana pembangunan pedesaan lebih dititikberatkan kepada penurunan angka kemiskinan dan mengupayakan kesejahteraan sosial masyarakatnya. Jika partisipasi dan pelibatan masyarakat erat kaitannya dalam mengembangkan pembangunan masyarakat pedesaan dalam memberantas kemiskinan. Lalu, bagaimanakah sistem pembangunan yang sesuai dengan masyarakat perkotaan yang lebih berfokus pada infrastruktur dan isu lingkungannya?
ReplyDeleteBerikan 1 contoh tindakan pengembangan kapasitas yang dapat dilakukan oleh sebuah komunitas dalam pengembangan masyarakat.
ReplyDeletepembangunan pedesaan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup dan ke sejah teraan masyarakat di wilayah perdesaan dengan mengedepankan kearifan lokal serta memanfaatkan potensi yang ada di desa tersebut.
ReplyDeleteJelaskan kaitan dan perbedaan fungsi antara Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment), Pengembangan Kapasitas Masyarakat (Community Capacity Building), dan Partisipasi Masyarakat (Community Participation) sebagai strategi dalam mencapai tujuan Pengembangan Masyarakat!
ReplyDeleteBagaimana partisipasi dan pelibatan masyarakat dapat memperkuat keberhasilan program pembangunan?
ReplyDeleteJelaskan kaitan dan perbedaan fungsi antara Pemberdayaan Masyarakat (Community Empowerment), Pengembangan Kapasitas Masyarakat (Community Capacity Building), dan Partisipasi Masyarakat (Community Participation) sebagai strategi dalam mencapai tujuan Pengembangan Masyarakat!
ReplyDelete