Sederhananya, pengambilan sampel adalah tentang memutuskan dari siapa (atau dari mana) Anda akan mengumpulkan data. Mengapa ini penting? Yah, umumnya tidak mungkin untuk mengumpulkan data dari setiap orang dalam grup minat Anda (ini disebut "populasi"), jadi Anda harus melibatkan sebagian kecil dari grup tersebut yang dapat diakses dan dikelola (ini disebut "Sampel").
Bagaimana Anda memilih sampel (yaitu, strategi pengambilan sampel Anda) akan berdampak besar pada studi Anda. Ada banyak metode pengambilan sampel berbeda yang dapat Anda pilih, tetapi dua kategori menyeluruh adalah pengambilan sampel probabilitas dan pengambilan sampel non-probabilitas.
Sampling probabilitas melibatkan penggunaan sampel yang benar-benar acak dari sekelompok orang yang Anda minati. Hal ini sebanding dengan memasukkan nama semua calon peserta ke dalam topi, mengocoknya, dan memilih "pemenang". Dengan menggunakan sampel yang benar-benar acak, Anda akan meminimalkan risiko bias seleksi dan hasil studi Anda akan lebih dapat digeneralisasikan ke seluruh populasi.
Pengambilan sampel non-probabilitas, di sisi lain, tidak menggunakan sampel acak. Misalnya, ini mungkin melibatkan penggunaan sampel kenyamanan, yang berarti Anda hanya akan mewawancarai atau mensurvei orang yang dapat Anda akses (mungkin teman, keluarga, atau rekan kerja Anda), daripada sampel yang benar-benar acak. Dengan pengambilan sampel non-probabilitas, hasilnya biasanya tidak dapat digeneralisasikan.
Apa saja metode pengumpulan data?
Seperti namanya, metode pengumpulan data hanya mengacu pada cara Anda mengumpulkan data untuk studi Anda. Beberapa metode pengumpulan data yang paling umum meliputi:Wawancara (yang bisa tidak terstruktur, semi terstruktur atau terstruktur)
Kelompok fokus dan wawancara kelompok
Survei (survei online atau fisik)
Observasi (kegiatan mengamati dan merekam)
Pengukuran biofisik (misalnya, tekanan darah, detak jantung, dll.)
Dokumen dan catatan (misalnya, laporan keuangan, catatan pengadilan, dll.)
Pilihan metode pengumpulan data mana yang akan digunakan bergantung pada tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian Anda secara keseluruhan, serta kepraktisan dan keterbatasan sumber daya. Misalnya, jika penelitian Anda bersifat eksplorasi, metode kualitatif seperti wawancara dan kelompok fokus kemungkinan akan cocok.
Sebaliknya, jika penelitian Anda bertujuan untuk mengukur variabel tertentu atau menguji hipotesis, survei skala besar yang menghasilkan data numerik dalam jumlah besar kemungkinan akan lebih sesuai.
Tags:
Akademik